Geologi Dasar



PENDAHULUAN

Geologi merupakan ilmu kebumian. Orang yang mempelajarinya disebut juga sebagai ahli geologi, geologiawan, atau geologist. Geologi, kelompok ilmu yang mempelajari Bumi secara menyeluruh, pembentukan, komposisi, sejarah dan proses-proses alam yang telah dan sedang berlangsung (menjadikan muka bumi seperti saat ini).

Geologi modern berkembang pada akhir abad ke -18, James Hutton merupakan bapak geologi modern. Pada tahun 1795, James Hutton menerbitkan bukunya yang berjudul: Theory of the Earth dimana ia mencetuskan doktrin Uniformitarianism (“The present is the key to the past, artinya gaya atau proses yang membentuk permukaan bumi seperti yang kita amati sekarang ini, telah berlangsung sejak terbentuknya bumi).
Tahun 1912, Alfred Wegener mencetuskan teori pengapungan benua, yang “menduga” bahwa pada mulanya benua Amerika Selatan dan Afrika bersatu, dan kemudian berpisah menjadi seperti saat sekarang yang terpisah oleh samudra Atlantik. Sejak tahun 1960 berkembanglah Teori Pengapungan Benua ( Continental Drift )  yang sekarang di kenal dengan Teori Tektonik Lempeng. Teori ini dapat menjelaskan dan menyderhanakan banyak hal mengenai gejala-gejala alam yang semula di anggap misterius. Seperti gempa bumi yang datangnya secara tiba-tiba dan gunung api yang tiba-tiba meletus.
Selain itu hal lain yang penting adalah berubahnya paradigma keberadaan hidrokarbon dan juga berkembnagnya metoda eksplorasi bahan tambang dan hidokarbon. Ilmu geologi merupakan ilmu yang sangat nyata (practical science), karena ilmu geologi berdasarkan hasil observasi dan dapat dibuktikan (tested). Pengetahuan tentang ilmu kimia, fisika, matematika dan biologi yang memadai akan sangat menunjang dalam mempelajari geologi.
Ilmu geologi terus berkembang dan terbagi lagi menjadi ilmu-ilmu yang menjadi dasar geologi. Cabang-cabang ilmu geologi tersebut diantaranya : Mineralogi, Petrologi, stratigrafi, Paleontologi, Geologi Struktur, Geomorfologi, Geofisika, Geokimia, dan lain sebagainya.
Untuk masuk ke dalam ilmu geologi yang lebih kompleks diperlukan bekal pengetahuan mengenai keadaan alam bumi seperti yang kita lihat dalam kehidupan sehari-hari kita. Gempa bumi, tsunami, tanah longsor, badai angin topan, dan banyak lagi jenisnya merupakan hasil atau produk dari proses yang dapat dipelajari pada ilmu geologi yang lebih spesifik lagi.


PEMBAHASAN


BUMI
Komposisi
Inti Bumi (Ni Fe)
δ = 14.5 ~ 9.5 gr/cc
Selubung (batuan)
δ = 5.7 ~ 3.3 gr/cc
Kerak Bumi (batuan)
 δ = 2.7 gr/cc
Sifat Fisik
Fasa dan rock strength
Inti dalam
Inti luar
Mesosfir
Astenosfir,
Litosfir,

Bumi adalah planet ketiga dari delapan planet dalam Tata Surya. Diperkirakan usianya mencapai 4,6 milyar tahun. Jarak antara Bumi dengan matahari adalah 149.6 juta kilometer atau 1 AU (ing: astronomical unit). Bumi mempunyai lapisan udara (atmosfer) dan medan magnet yang disebut (magnetosfer) yang melindung permukaan Bumi dari angin matahari, sinar ultra ungu, dan radiasi dari luar angkasa. Lapisan udara ini menyelimuti bumi hingga ketinggian sekitar 700 kilometer. Lapisan udara ini dibagi menjadi Troposfer, Stratosfer, Mesosfer, Termosfer, dan Eksosfer.
Lapisan ozon, setinggi 50 kilometer, berada di lapisan stratosfer dan mesosfer dan melindungi bumi dari sinar ultra violet. Perbedaan suhu permukaan bumi adalah antara -70°C hingga 55°C bergantung pada iklim setempat. Sehari di dibagi menjadi 24 jam dan setahun di bumi sama dengan 365,2425 hari. Bumi mempunyai massa seberat 59.760 milyar ton, dengan luas permukaan 510 juta kilometer persegi. Berat jenis Bumi (sekitar 5.500 kilogram per meter kubik) digunakan sebagai unit perbandingan berat jenis planet yang lain, dengan berat jenis Bumi dipatok sebagai 1.
Bumi mempunyai diameter sepanjang 12.756 kilometer. Gravitasi Bumi diukur sebagai 10 N kg-1 dijadikan unit ukuran gravitasi planet lain, dengan gravitasi Bumi dipatok sebagai 1. Bumi mempunyai 1 satelit alami yaitu Bulan. 70,8% permukaan bumi diseliputi air. Udara Bumi terdiri dari 78% nitrogen, 21% oksigen, dan 1% uap air, karbondioksida, dan gas lain.
Bumi diperkirakan tersusun atas inti dalam bumi yang terdiri dari besi nikel beku setebal 1.370 kilometer dengan suhu 4.500°C, diselimuti pula oleh inti luar yang bersifat cair setebal 2.100 kilometer, lalu diselimuti pula oleh mantel silika setebal 2.800 kilometer membentuk 83% isi bumi, dan akhirnya sekali diselimuti oleh kerak bumi setebal kurang lebih 85 kilometer.
Kerak bumi lebih tipis di dasar laut yaitu sekitar 5 kilometer. Kerak bumi terbagi kepada beberapa bagian dan bergerak melalui pergerakan tektonik lempeng (teori Continental Drift) yang menghasilkan gempa bumi.
Titik tertinggi di permukaan bumi adalah gunung Everest setinggi 8.848 meter, dan titik terdalam adalah palung Mariana di samudra Pasifik dengan kedalaman 10.924 meter. Danau terdalam adalah Titicaca, dan danau terbesar adalah Laut Kaspia.

Lapisan bumi
Menurut komposisi (jenis dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
      1.            Kerak Bumi
      2.            Mantel Bumi
      3.            Inti Bumi

Kerak Bumi

Kerak Benua (SiAl / granitik) 30 – 50 km ~ 45 km, 2.7
Kerak Samudra (SiMg-Sima / basaltik) 7 km, 3.0 gr/cm3

Sedangkan menurut sifat mekanik (sifat dari material) -nya, bumi dapat dibagi menjadi lapisan-lapisan sebagai berikut :
      1.            Litosfir
      2.            Astenosfir
      3.            Mesosfir
      4.            Inti Bumi bagian luar
      5.            Inti Bumi bagian dalam

BATUAN DAN MINERAL
Berdasarkan cara terbentuknya, batuan dibagi menjadi tiga yaitu :
   1.   Batuan Beku-terbentuk dari magma yang mendingin dan membeku.
  2.  Batuan Sedimen-terbentuk dari sedimen rombakan batuan yang telah ada diendapkan (air/darat) dan telah mengalami proses geologi
  3.    Batuan Malihan (metamorfosa)- batuan telah mengalami perubahan akibat tekanan dan/atau suhu yang tinggi tanpa pelelehan.

Magma yang membeku dapat membentuk batuan beku. Batuan beku yang mengalami pelapukan, transportasi material, dan pengendapan dapat menjadi batuan sedimen (melalui proses litifikasi terlebih dahulu). Batuan beku maupun batuan sedimen yang mendapat tekanan dan suhu tertentu akan mengalami proses metamorfisme dan akhirnya membentuk batuan metamorf.
Batuan metamorf yang melebur akan kembali  menjadi magma, dan setelah membeku akan menjadi batuan beku. Begitu seterusnya siklus batuan di alam.

Mineral
Ion-ion dalam magma yang mendingin, mengatur diri menurut pola tertentu dan membentuk kristal dinamakan mineral. Contoh : kwarsa SiO2.
Mineraloid, yaitu senyawa anorganik terbentuk secara alamiah, padat serta mempunyai komposisi kimia tetapi tidak mempunyai struktur dalam tertentu atau amorf (obsidian, opal).

Skala kekerasan Mohs

Mineral                                                             Kekerasan
-    Talc                      Mg3Si4O10(OH)2                     1
-    Gypsum               CaSO4.2H2O                             2
-    Kalsit                   CaCO3                                       3
-    Fluorit                  CaF2                                          4
-    Apatit                   Ca5(PO4)3F                              5
-    K-Feldspar           KAlSi3O8                                 6
-    Kwarsa                 SiO2                                          7
-    Topas                    Al2SiO4(OH9F)2                     8
-    Korundum            Al2O3                                       9
-    Intan                     C                                               10


ATMOSFIR DAN HIDROSFER
Sebagian besar (99%) dari atmosfir terdiri dari zat lemas dan zat asam yang memberi kehidupan. Kedua gas ini dan gas-gas lainnya ditahan pada bumi oleh gaya tariknya. Karena gaya tarik ini, semua benda yang ada dibumi dan diatmosfir yang menyelubunginya, mempunyai berat.
Berat atmosfir sungguh menakjubkan, yaitu 6.000 juta ton. Pada permukaan laut tekanan udara 1,0336 Kg per cm 2. Walaupun demikian kita tidak merasa tekanan ini, karena tekanan didalam badan kita sama dengan tekanan udara diatas sana.

Atmosfir dibagi dalam beberapa lapisan.
Lapisan paling bawah ialah troposfir, berada antara 6 sampai 16 Km diatas bumi, mengandung 90% dari seluruh udara. Semua kehidupan dan hampir semua bentuk cuaca terdapat dalam lapisan ini.
Semakin tinggi, maka tekanan udara makin menipis dengan cepat.
Dipuncak Mount Everest, pada ketinggian 8.700 m, tekanan udara 1/10 daripada permukaan laut, dan sangatlah tidak enak. Gas disini begitu tipis, sehingga zat asam tidak cukup untuk mempertahankan kehidupan. Oleh karenanya, pesawat jet yang terbang tinggi memiliki kabin kedap udara, dengan tekanan yang dipertahankan pada keadaan yang menyenangkan dan banyak zat asam beredar.
Diatas troposfir terletak stratosfir.
Angin yang amat dingin bertiup kencang pada bagian yang paling bawah dari lapisan ini, tetapi udara diatasnya tenang sekali dan kadang-kadang ada juga pesawat udara yang melintasinya.
Di stratosfir, makin tinggi tempat, makin naik suhunya. Hal ini disebabkan oleh sinar ultra ungu matahari yang ganas itu mengubah zat asam menjadi ozon pada ketinggian antara 24 hingga 48 Km. Lapisan ozon inilah yang mencegah sinar-sinar berbahaya ini mencapai bumi.
Diatas stratosfir terletak ionosfir, lapisan atmosfir yang paling luar. Diluarnya lagi terdapat ruang hampa. Di Ionosfir udara menjadi amat tipis. Atom disini berubah menjadi ion oleh aliran partikel-partikel yang masuk dari ruang angkasa. Kadang-kadang, hal ini menyebabkan terjadinya sinar dilangit yang disebut dengan Sinar Kutub atau Aurora. Ionosfir memungkinkan adanya hubungan radio gelombang panjang dengan memantulkan isyarat-isyarat radio kebumi.

TEKTONIK LEMPENG
Tektonik lempeng adalah suatu teori yang menerangkan proses dinamika bumi tentang pembentukan jalur pegunungan, jalur gunung api, jalur gempa bumi, dan cekungan endapan di muka bumi yang diakibatkan oleh pergerakan lempeng.

Lempeng dan pergerakannya
Menurut teori ini kerakbumi (lithosfer) dapat diterangkan ibarat suatu rakit yang sangat kuat dan relatif dingin yang mengapung di atas mantel astenosfer yang liat dan sangat panas, atau bisa juga disamakan dengan pulau es yang mengapung di atas air laut. Ada dua kjenis kerak bumi yakni kerak samudera yang tersusun oleh batuan bersifat basa dan sangat basa, yang dijumpai di samudera sangat dalam, dan kerak benua tersusun oleh batuan asam dan lebih tebal dari kerak samudera. Kerakbumi menutupi seluruh permukaan bumi, namun akibat adanya aliran panas yang mengalir di dalam astenofer menyebabkan kerakbumi ini pecah menjadi beberapa bagian yang lebih kecil yang disebut lempeng kerakbumi. Dengan demikian lempeng dapat terdiri dari kerak benua, kerak samudera atau keduanya. Arus konvensi tersebut merupakan sumber kekuatan utama yang menyebabkan terjadinya pergerakan lempeng.

Akibat Pergerakan Lempeng
Pergerakan lempeng kerakbumi ada 3 macam yaitu pergerakan yang saling mendekati, saling menjauh dan saling berpapasan.
Pergerakan lempeng saling mendekati akan menyebabkan tumbukan dimana salah satu dari lempeng akan menunjam ke bawah yang lain. Daerah penunjaman membentuk suatu palung yang dalam, yang biasanya merupakan jalur gempa bumi yang kuat. Dibelakang jalur penunjaman akan terbentuk rangkaian kegiatan magmatik dan gunungapi serta berbagai cekungan pengendapan. Salah satu contohnya terjadi di Indonesia, pertemuan antara lempeng Ind0-Australia dan Lempeng Eurasia menghasilkan jalur penunjaman di selatan Pulau Jawa dan jalur gunungapi Sumatera, Jawa dan Nusatenggara dan berbagai cekungan seperti Cekungan Sumatera Utara, Sumatera Tengah, Sumatera Selatan dan Cekungan Jawa Utara.
Pergerakan lempeng saling menjauh akan menyebabkan penipisan dan peregangan kerakbumi dan akhirnya terjadi pengeluaran material baru dari mantel membentuk jalur magmatik atau gunungapi. Contoh pembentukan gunungapi di Pematang Tengah Samudera di Lautan Pasific dan Benua Afrika.
Pergerakan saling berpapasan dicirikan oleh adanya sesar mendatar yang besar seperti misalnya Sesar Besar San Andreas di Amerika.

Kegiatan Tektonik
Pergerakan lempeng kerakbumi yang saling bertumbukan akan membentuk zona sudaksi dan menimbulkan gaya yang bekerja baik horizontal maupun vertikal, yang akan membentuk pegunungan lipatan, jalur gunungapi/magmatik, persesaran batuan, dan jalur gempabumi serta terbentuknya wilayah tektonik tertentu. Selain itu terbentuk juga berbagai jenis cekungan pengendapan batuan sedimen seperti palung (parit), cekungan busurmuka, cekungan antar gunung dan cekungan busur belakang. Pada jalur gunungapi/magmatik biasanya akan terbentuk zona mineralisasi emas, perak dan tembaga, sedangkan pada jalur penunjaman akan ditemukan mineral kromit. Setiap wilayah tektonik memiliki ciri atau indikasi tertentu, baik batuan, mineralisasi, struktur maupun kegempaanya.

Perkembangan Tatanan Tektonik Indonesia
Pada 50 juta tahun yang lalu (Awal Eosen), setelah benua kecil India bertubrukan dengan Himalaya, ujung tenggara benua Eurasia tersesarkan lebih jauh ke arah tenggara dan membentuk kawasan Indonesia bagian barat. Saat itu kawasan Indonesia bagian timur masih berupa laut (laut Filipina dan Samudra Pasifik). Lajur penunjaman yang bergiat sejak akhir Mesozoikum di sebelah barat Sumatera, menyambung ke selatan Jawa dan melingkar ke tenggara – timur Kalimantan – Sulawesi Barat, mulai melemah pada Paleosen dan berhenti pada kala Eosen.
Pada 45 juta tahun lalu. Lengan Utara Sulawesi terbentuk bersamaan dengan jalur Ofiolit Jamboles. Sedangkan jalur Ofiolit Sulawesi Timur masih berada di belahan selatan bumi. Pada 20 jutatahun lalu benua-benua mikro bertubrukan dengan jalur Ofiloit Sulawesi Timur, dan Laut Maluku terbentuk sebagai bagian dari Lut pilipina. Laut Cina Selatan mulai membuka dan jalur tunjaman di utara Serawak – Sabah mulai aktif. Pada 10 juta tahun lalu, benua mikro Tukang Besi – Buton bertubrukan dengan jalur Ofiolit di Sulawesi Tenggara, tunjaman ganda terjadi di kawasan Laut Maluku, dan Laut Serawak terbentuk di Utara Kalimantan. Pada 5 juta tahun lalu, benua mikro Banggai-Sula bertubrukan dengan jalur ofiolit Sulawesi Timur, dan mulai aktif tunjangan miring di utara Irian Jaya-Papua Nugini.
Skala waktu geologi digunakan oleh para ahli geologi dan ilmuwan lain untuk menjelaskan waktu dan hubungan antar peristiwa yang terjadi sepanjang sejarah Bumi. Tabel periode geologi yang ditampilkan di halaman ini disesuaikan dengan waktu dan tatanama yang diusulkan oleh International Commission on Stratigraphy dan menggunakan standar kode warna dari United States Geological Survey.
Bukti-bukti dari penanggalan radiometri menunjukkan bahwa bumi berumur sekitar 4.570 juta tahun. Waktu geologi bumi disusun menjadi beberapa unit menurut peristiwa yang terjadi pada tiap periode. Masing-masing zaman pada skala waktu biasanya ditandai dengan peristiwa besar geologi atau paleontologi, seperti kepunahan massal. Sebagai contoh, batas antara zaman Kapur dan Paleogen didefinisikan dengan peristiwa kepunahan dinosaurus dan baerbagai spesies laut. Periode yang lebih tua, yang tak memiliki peninggalan fosil yang dapat diandalkan perkiraan usianya, didefinisikan dengan umur absolut.
Erosi adalah peristiwa pengikisan tanah oleh angin, air atau es. Erosi dapat terjadi karena sebab alami atau disebabkan oleh aktivitas manusia. Penyebab alami erosi antara lain adalah karakteristik hujan, kemiringan lereng, tanaman penutup dan kemampuan tanah untuk menyerap dan melepas air ke dalam lapisan tanah dangkal. Erosi yang disebabkan oleh aktivitas manusia umumnya disebabkan oleh adanya penggundulan hutan, kegiatan pertambangan, perkebunan dan perladangan.
Dampak dari erosi adalah menipisnya lapisan permukaan tanah bagian atas, yang akan menyebabkan menurunnnya kemampuan lahan (degradasi lahan). Akibat lain dari erosi adalah menurunnya kemampuan tanah untuk meresapkan air (infiltrasi). Penurunan kemampuan lahan meresapkan air ke dalam lapisan tanah akan meningkatkan limpasan air permukaan yang akan mengakibatkan banjir di sungai. Selain itu butiran tanah yang terangkut oleh aliran permukaan pada akhirnya akan mengendap di sungai (sedimentasi) yang selanjutnya akibat tingginya sedimentasi akan mengakibatkan pendangkalan sungai sehingga akan mempengaruhi kelancaran jalur pelayaran.

VULKANISME
Magma adalah lelehan batuan dibawah permukaan Bumi. Oleh karena magma cair tidak sepejal (dense) batuan disekitarnya yang padat (solid), dan kenyataannya lebih mudah bergerak, begitu terbentuk, naik ke permukaan. Magma yang mencapai permukaan melalui pipa kepundan kita namakan gunung-api (volcano).
Gunung berapi atau gunung api dapat didefinisikan sebagai suatu sistem saluran fluida panas (batuan dalam wujud cair atau lava) yang memanjang dari kedalaman sekitar 10 km di bawah permukaan bumi sampai ke permukaan bumi, termasuk endapan hasil akumulasi material yang dikeluarkan pada saat dia meletus.
Lebih lanjut, istilah gunung api ini juga dipakai untuk menamai fenomena pembentukan ice volcanoes atau gunung api es dan mud volcanoes atau gunung api lumpur. Gunung api es biasa terjadi di daerah yang mempunyai musim dingin bersalju, sedangkan gunung api lumpur dapat kita lihat di daerah Kuwu, Purwodadi, Jawa Tengah. Masyarakat sekitar menyebut fenomena di Kuwu tersebut dengan istilah Bledug Kuwu
Gunung berapi terdapat di seluruh dunia, tetapi lokasi gunung berapi yang paling dikenali adalah gunung berapi yang berada di sepanjang busur Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire). Busur Cincin Api Pasifik merupakan garis bergeseknya antara dua lempengan tektonik.
Gunung berapi terdapat dalam beberapa bentuk sepanjang masa hidupnya. Gunung berapi yang aktif mungkin bertukar menjadi separuh aktif, menjadi padam, sebelum akhirnya menjadi tidak aktif atau mati. Bagaimanapun gunung berapi mampu menjadi padam dalam waktu 610 tahun sebelum bertukar menjadi aktif semula. Oleh itu, sukar untuk menentukan keadaan sebenarnya sesuatu gunung berapi itu, apakah sesebuah gunung berapi itu berada dalam keadaan padam atau telah mati.
Apabila gunung berapi meletus, magma yang terkandung di dalam kamar magmar di bawah gunung berapi meletus keluar sebagai lahar atau lava. Selain daripada aliran lava, kemusnahan oleh gunung berapi disebabkan melalui pelbagai cara seperti berikut:
  1. Aliran lava.
  2. Letusan gunung berapi.
  3. Aliran lumpur.
  4. Abu.
  5. Kebakaran hutan.
  6. Gas beracun.
  7. Gelombang tsunami.
  8. Gempa bumi.

Jenis gunung berapi berdasarkan bentuknya :
Stratovolcano
Tersusun dari batuan hasil letusan dengan tipe letusan berubah-ubah sehingga dapat menghasilkan susunan yang berlapis-lapis dari beberapa jenis batuan, sehingga membentuk suatu kerucut besar (raksasa), terkadang bentuknya tidak beraturan, karena letusan terjadi sudah beberapa ratus kali. Gunung Merapi merupakan jenis ini.
Perisai
Tersusun dari batuan aliran lava yang pada saat diendapkan masih cair, sehingga tidak sempat membentuk suatu kerucut yang tinggi (curam), bentuknya akan berlereng landai, dan susunannya terdiri dari batuan yang bersifat basaltik. Contoh bentuk gunung berapi ini terdapat di kepulauan Hawai.
Cinder Cone
Merupakan gunung berapi yang abu dan pecahan kecil batuan vulkanik menyebar di sekeliling gunung. Sebagian besar gunung jenis ini membentuk mangkuk di puncaknya. Jarang yang tingginya di atas 500 meter dari tanah di sekitarnya.
Kaldera
Suatu cekungan melingkar, berdinding terjal/hampir tegak, bergaris tengah sekitar 1 km atau lebih.  Terbentuk oleh runtuhnya permukaan batuan akibat erupsi dan kosongnya dapur magma.

Klasifikasi gunung berapi di Indonesia
      1.            Tipe A
Gunung berapi yang pernah mengalami erupsi magmatik sekurang-kurangnya satu kali sesudah tahun 1600.
      2.            Tipe B
Gunung berapi yang sesudah tahun 1600 belum lagi mengadakan erupsi magmatik, namun masih memperlihatkan gejala kegiatan seperti kegiatan solfatara.
      3.            Tipe C
Gunung berapi yang erupsinya tidak diketahui dalam sejarah manusia, namun masih terdapat tanda-tanda kegiatan masa lampau berupa lapangan solfatara/fumarola pada tingkah lemah.

KEGEMPAAN
Gempa bumi berlaku setiap hari di bumi, namun kebanyakannya adalah kecil dan tidak menyebabkan apa-apa kerosakan. Gempa bumi kecil juga akan mengiringi gempa bumi besar, dan boleh berlaku sama ada sebelum atau selepas gempa bumi besar tersebut. Ia dipanggil gempa susulan.
Ahli seismologi mengkaji bahagian gempa bumi seperti geseran pada garisan memanjang yang mengakibatkan gempa bumi, apa yang berlaku pada permukaan bumi, bagaimana tenaga bergerak dari dalam bumi ke permukaan bumi dan bagaimana tenaga ini menyebabkan kemusnahan.
Dengan mengkaji bahagian dan proses pembentukan gempa bumi, ahli seismologi mengetahui kesan dan bagaimana meramal kemunculan agar kemusnahannya tidak begitu ketara.
      Skala kuat gempa dibuat oleh Richter, dalam skala numerik (M) dari 1 sampai 10 (logaritmik).
            M = log X/T + Y  dimana :
            X = amplitudo gelombang, T = periode osilasi, Y = faktor koreksi ditentukan dari interval S – P. X/T = energi yang sampai ke seismograf.
        Tiap naik 1 unit skala berarti magnitutnya 10 kali lebih besar.
        Gempa terbesar yang pernah terjadi berskala 8.6 sampai 9.
            - Energi yang dilepaskan sama dengan 10.000 bom atom di Hirosima.

Bahaya Gempa
Ada 6 hal utama :
            -  Guncangan gelombang permukaan menghancurkan bangunan
            -  Terjadi sesar di permukaan.
            -   Kebakaran.
            -   Tanah longsor.
            -   Liquefaction, batuan jenuh air menjadi massa cair, amblesan.
            -   Tsunami

Studi Sumber Gempa
-     Bila gerak pertama gelombang P yang datang mendorong seismometer keatas, berarti gerak sesar pada fokus gempa kearah seismometer.
-        Bila kebawah, tentunya kebalikannya.
-    Gelombang S dan gelombang permukaan juga memberikan gejala slip gempa dan orientasi sesar dan dapat dipergunakan sebagai estimasi gerak pada fokus gempa

Gempa bumi tektonik
Gempa bumi tektonik disebabkan oleh perlepasan tenaga yang terhasil daripada geseran batuan di keretakan memanjang sepanjang batuan sempadan plat tektonik. Tenaga dihasilkan oleh tekanan antara batuan dikenali sebagai kecacatan tektonik. Kesan ini adalah seperti gelang getah ditarik dan dilepaskan dengan tiba-tiba.


TATA SURYA
Tata surya (bahasa Inggris: solar system) terdiri dari sebuah bintang yang disebut matahari dan semua objek yang yang mengelilinginya. Objek-objek tersebut termasuk delapan buah planet yang sudah diketahui dengan orbit berbentuk elips, meteor, asteroid, komet, planet-planet kerdil/katai, dan satelit-satelit alami.
Tata surya dipercaya terbentuk semenjak 4,6 milyar tahun yang lalu dan merupakan hasil penggumpalan gas dan debu di angkasa yang membentuk matahari dan kemudian planet-planet yang mengelilinginya.
Tata surya terletak di tepi galaksi Bima Sakti dengan jarak sekitar 2,6 x 1017 km dari pusat galaksi, atau sekitar 25.000 hingga 28.000 tahun cahaya dari pusat galaksi. Tata surya mengelilingi pusat galaksi Bima Sakti dengan kecepatan 220 km/detik, dan dibutuhkan waktu 225–250 juta tahun untuk untuk sekali mengelilingi pusat galaksi. Dengan umur tata surya yang sekitar 4,6 milyar tahun, berarti tata surya kita telah mengelilingi pusat galaksi sebanyak 20–25 kali dari semenjak terbentuk.
Tata surya dikekalkan oleh pengaruh gaya gravitasi matahari dan sistem yang setara tata surya, yang mempunyai garis pusat setahun kecepatan cahaya, ditandai adanya taburan komet yang disebut awan Oort. Selain itu juga terdapat awan Oort berbentuk piring di bagian dalam tata surya yang dikenali sebagai awan Oort dalam.
Disebabkan oleh orbit planet yang membujur, jarak dan kedudukan planet berbanding kedudukan matahari berubah mengikut kedudukan planet di orbit.

Daftar jarak planet
Daftar planet dan jarak rata-rata planet dengan matahari dalam tata surya adalah seperti berikut:
57,9 juta kilometer        ke Merkurius
108,2 juta kilometer      ke Venus
149,6 juta kilometer      ke Bumi
227,9 juta kilometer      ke Mars
778,3 juta kilometer      ke Jupiter
1.427,0 juta kilometer   ke Saturnus
2.871,0 juta kilometer   ke Uranus
4.497,0 juta kilometer   ke Neptunus

Terdapat juga lingkaran asteroid yang kebanyakan mengelilingi matahari di antara orbit Mars dan Jupiter.
Karena rotasinya terhadap sumbu masing-masing, garis khatulistiwa menjadi lingkar terpanjang yang terdapat di setiap planet dan bintang.

SUMBER DAYA MINERAL DAN ENERGI
Endapan Mineral adalah setiap volume batuan yang mengandung pengayaan satu atau lebih mineral.
Sumberdaya Mineral
     Endapan Mineral adalah setiap volume batuan yang mengandung pengayaan satu atau lebih mineral.
       Karakteristik endapan mineral yang jelas : 
   Keberadaan mineral-mineral terpakai terbatas dan hanya dijumpai pada tempat-tempat tertentu dalam kerak Bumi.
      Jumlah cadangan mineral tertentu pada satu tempat/negara juga terbatas. Jarang diketahui dengan persis.
       Endapan-endapan mineral dikuras oleh penambangan dan akhirnya habis (exhausted).
       Endapan mineral tidak terbarukan

Karakteristik endapan mineral yang jelas
Keberadaan mineral-mineral terpakai terbatas dan hanya dijumpai pada tempat-tempat tertentu dalam kerak Bumi. Jumlah cadangan mineral tertentu pada satu tempat/negara juga terbatas. Jarang diketahui dengan persis. Endapan-endapan mineral dikuras oleh penambangan dan akhirnya habis (exhausted).
    Bijih (ore), ekonomi, kelompok mineral-mineral yang salah satu atau lebih dapat diekstrak menjadi ekonomis.
       Endapan mineral (mineral deposit), geologi.
      Masalah ekonominya, bijih harus ditemukan, ditambang, dan memrosesnya semurah mungkin.

Kadar bijih terendah yang pernah ditambang sekitar 0.5 persen tembaga—dan dilakukan hanya selama harganya tinggi.

Sumber Energi
Penggunaan energi dapat dikelompokkan menjadi :
   1.            Transportasi.
   2.            Penggunaan Domestic.
  3.          Industri (semua pabrik dan pemrosesan raw material ditambah pertumbuhan bahan makanan/ pertanian.

Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Geologi Dasar"

Posting Komentar